• 0821 434 66777
  • bmskupang@gmail.com
  • Jln. Sam Ratulangi no.69, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur 85228

    Keuntungan Sistem Montessori

    Montessori vs. Metode Konvensional

    Maria Montessori melihat banyak kebutuhan untuk reformasi dalam sistem pendidikan pada zamannya, sama seperti kita melihat kebutuhan yang sama untuk reformasi dalam sistem pendidikan kita saat ini. Tujuannya adalah untuk mengembangkan seluruh kepribadian anak, dan sistemnya didasarkan pada keyakinan yang kuat pada kerja spontan akal manusia. Tiga prinsip utamanya adalah observasi, kebebasan individu, dan persiapan lingkungan. Prinsip-prinsip ini dan berbagai ekspresi praktisnya dengan anak-anak secara bertahap menjadi bagian dari sistem pendidikan kita.

    Montessori Education Traditional Education
    Berdasarkan membantu perkembangan alamiah manusia Berdasarkan transfer kurikulum nasional
    Anak-anak belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan mengikuti minat individu mereka sendiri Anak-anak belajar dari kurikulum yang ditetapkan menurut kerangka waktu yang sama untuk semua orang
    Anak-anak mengajar diri mereka sendiri menggunakan materi yang disiapkan khusus untuk tujuan tersebut Anak-anak diajar oleh guru
    Anak adalah peserta aktif dalam belajar Anak merupakan peserta yang pasif dalam belajar
    Pemahaman muncul melalui pengalaman anak sendiri melalui materi dan promosi kemampuan anak untuk mencari tahu sendiri Pembelajaran didasarkan pada mata pelajaran dan terbatas pada apa yang diberikan
    Pembelajaran didasarkan pada fakta bahwa eksplorasi fisik dan kognisi saling terkait Anak-anak duduk di meja dan belajar dari papan tulis dan lembar kerja
    Anak dapat bekerja di tempat yang nyaman, bergerak dan berbicara sesuka hati tanpa mengganggu orang lain Anak biasanya diberi kursi sendiri dan didorong untuk duduk diam dan mendengarkan selama sesi kelompok
    Guru bekerja sama dengan anak-anak Kelas dipimpin oleh guru
    Perkembangan individu anak membawa penghargaan terhadap diri sendiri dan juga motivasi Motivasi dicapai dengan sistem penghargaan dan hukuman
    Lingkungan dan metode mendorong disiplin diri internal Guru bertindak sebagai penegak utama disiplin eksternal
    Anak bekerja selama dia mau pada proyek yang dipilih Anak umumnya diberi batasan waktu tertentu untuk bekerja
    Uninterrupted work cycles Block time, period lessons
    Kelompok usia campuran Kelompok usia yang sama
    Bekerja dan belajar disesuaikan dengan perkembangan sosial anak Bekerja dan belajar tanpa menekankan pada perkembangan sosial anak
    Penekanan bersama pada perkembangan intelektual, sosial, emosional dan spiritual Penekanan utama pada perkembangan intelektual
    Fokus bersama pada perolehan keterampilan akademik, sosial, praktikal dan hidup Fokus utama pada akademik